>>KISAH NYATA …. YANG MENGHARUKAN, KETIKA ALLAH TA`ALA MEMBERIKAN HIDAYAH TENTU AKAN ADA UJIAN>>


Allah ta`ala yang Maha rahman dan rahim kepada umatnya yang selalu ingin taat kepadaNya. Di tengah-tengah kejahilan dan bodohnya pemahaman ilmu agama yang shahih, semua yang mengaku beragama Islam sepakat bahwa Al Qur`an dan Sunnah adalah pedoman hidup, tapi beragama yang mana yang di maukan oleh Allah t`ala dan RasulNya…. ? Tentu kebenaran hanya satu  (Al Haq hanya satu), yaitu memahami Al Qur`an dan As Sunnah dengan pemahan salafush sholeh/ salaful ummah, bukan memahami al qur`an dan as sunnah dengan hawa nafsunya (ro`yunya) dan dengan akalnya.
Islam adalah agama universal yang mencakup seluruh ajaran kebaikan. Mulai dari keyakinan, ucapan maupun perbuatan diterangkan secara lengkap dalam Islam. Keterangan baik secara global atau rinci terpampang dengan jelas dan gamblang. Itulah jalan-jalan yang bisa menghantarkan pelintasnya ke jalan Allah dan menyelamatkannya dari azab neraka, Allah ta`ala berfirman :
Ÿ@÷dr'¯»tƒ É=»tGÅ6ø9$# ôs% öNà2uä!$y_ $oYä9qßu ÚúÎiüt7ムöNä3s9 #ZŽÏWŸ2 $£JÏiB öNçFYà2 šcqàÿøƒéB z`ÏB É=»tGÅ6ø9$# (#qàÿ÷ètƒur Ætã 9ŽÏVŸ2 4 ôs% Nà2uä!%y` šÆÏiB «!$# ÖqçR Ò=»tGÅ2ur ÑúüÎ7B ÇÊÎÈ   Ïôgtƒ ÏmÎ/ ª!$# ÇÆtB yìt7©?$# ¼çmtRºuqôÊÍ Ÿ@ç7ß ÉO»n=¡¡9$# Nßgã_̍÷ãƒur z`ÏiB ÏM»yJè=à9$# n<Î) ÍqY9$# ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ óOÎgƒÏôgtƒur 4n<Î) :ÞºuŽÅÀ 5OŠÉ)tGó¡B ÇÊÏÈ    
15. Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan[408].
16. dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
[408] Cahaya Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dan kitab Maksudnya: Al Quran.
Sekitar tahun 2003, Alhamdulillah Allah ta`ala pertemukan dengan seorang ikhwan dan keluarganya yang kost di wilayah kami, karena ikhwah tersebut mendapatkan beasiswa S2 di perguruan tinggi di kota kami. Ikhwan tersebut dan keluarganya taat dalam menjalankan syariat beragama dan tidak pernah ketinggalan untuk shalat berjmaah 5 waktu di masjid dan ini menambah keakraban dintara ikhwah tersebut dan kami. Seperti biasa sepulang dari shalat berjamaah dari masjid ikhwan tersebut berkata kepada saya, maaf bapak yang bapak tadi sampaikan pada waktu kultum hadistnya do`if, Alhamdulillah ikhwan tersebut selalu member nasihat dan saya perhatikan ikhwan tersebut orangnya ramah, dermawan,  selalu menyapa. Alhamdulillah ….. bi idznillah kami diperkenalkan kepada sunnah-sunnah, kami sekeluarga lebih memahami ilmu agama ini dengan benar dengan dalil-dalilnya yang shahih (InsyaAllah).
Sedih rasanya ketika ikhwan tersebut dan keluarganya harus kembali ke kota asalnya, karena pada tahun 2005 ikhwan tersebut telah selesai tugas belajarnya.
Singkat kata, singkat cerita Allah ta`ala memberikan kemudahan kembali, Qodarullah ikhwan tersebut kembali datang ke kota kami pada tahun 2007, karena mendapatkan beasiswa S3 pada perguruan tinggi yang sama dan Alhamdulillah tempat kost ikhwan dan keluarganya tidak jauh dari rumah kami kira-kira terhalang 4 rumah dari rumah kami. Karena saya pada waktu itu sebagai pengurus masjid, maka saya izin kepada ketua Rukun Warga untuk mengadakan taklim/ pengajian di masjid tersebut, Alhamdulillah taklim ahlus sunnah berjalan di masjid kira-kira 2 tahun. Bahkan ketika menjelang shalat idul Fitri tahun 2009, saya menyarankan kepada ikhwan tersebut untuk menjadi khotib dan imam, alahmadulillah berjalan lancar pelaksanaan shalat id, bahkan ketua RW memberikan komentar positif kepada ikhwan tersebut sangat bagus sekali dan isi ceramahnya pas.
Tentunya syaithon baik dari kalangan jin dan manusia tidak tinggal diam, ketika pengurus RW mengalami pergantian dan pengurus DKM juga mengalami pergantian, dengan di provokasi oleh “ustad” bid`ah wa dholal, karena kedudukan “ustadz” bid`ah wa dholal di wilayah kami, kalau dakwah ahlus sunnah ini berkembang, maka berkurang pemasukannya/ jobnya akan terancam (tidak ada tahlilan, selamatan pindah rumah, dan lainnya yang tidak di ajarkan oleh Rosullah shallallahu alaihi wassalam), yang berarti amplop untuk ustad bid`ah wa dholal akan berkurang atau tidak ada, kalau dakwah ini berkembang. Maka mulailah sang “ustad” dholal wa bid`ah mendekati elit-elit kepemimpinan RT, RW dan DKM yang baru. Agar melarang taklim/ pengajian ahlus sunnah yang di adakan di masjid. Qodarullah kami tiadak di zinkan untuk mengadakan pengajian/ taklim baik itu di adakan di masjid maupun di rumah, bahkan dengan menteror keluarga kami. Aneh sungguh aneh ….. mereka mengaku beragama Islam, tapi tidak mengizinkan dan melarang kegiatan taklim, dimana akal sehat mereka yang tidak mengijinkan pemeluk beragama untuk belajar :
1.      Belajar al Qur`an dan Iqra bagi anak-anak warga RW tersebut.
2.      Memurojaah kitab Riyadhus shalihin dan kitab Bulughul ma`ram
3.      Pelajaran bahasa Arab setiap ahad untuk anak-anak.
Sekali lagi aneh sungguh aneh mereka melarang kegiatan belajar tersebut di atas dan mereka sendiri masih mengaku beragama Islam, semoga Allah ta`ala memberikan taufiq dan hidayan kepada mereka yang sudah terprovokasi oleh sang “dai” yang membawa ke pintu jahanam.

Lagi-lagi iblis laknatullah alaihi tidak mau tinggal diam membisikan kepada orang yang hasad, iri, dan dengki. Sedih rasanya ………. Ya Allah,  ketika keluarga kami difitnah teroris, karena istri saya berhijab yang syar`I <bercadar,  dan saya memakai celana cingkrang/ ngatung , karena itu semua adalah tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, sebagaimana sabdanya :
Dari Abu Hurairah rdiyallahu anhu, dari nabi shallallahu alaihi wassalam, beliau bersabda : Kain sarung, pakaian apa saja yang berada di bawah kedua mata kaki maka berada di neraka. (Hadist riwayat BukharI).
Akhirnya ….. singkat kata, singkat cerita dan sejalan dengan waktu berlalu, Allah ta`ala tampakan siapa yang benar di atas Al Haq dan siapa yang salah (bathil), maka Allah bongkar aib orang yang berbuat berbuat makar fitnah. Sang “ustad” bid`ah wa dholal berselisih diantara kelompoknya dan sampai sekarang tidak dipakai lagi oleh kelompoknya.
Akhirnya…….., karena dakwa salafiyyah adalah dakwahnya Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, yang mengajarkan semua kebaikan dan melarang semua kejelekan, Allah ta`ala tampakan cayaha agamanya di atas muka bumi, walau sebagian besar menyelisihinya. Alhamdulillah …., masyarakat di wilayah kami sudah menyadari bahwa yang benar adalah yang ikhlas karena Allah ta`ala dalam berdakwah. Alhamdulillah …., beberapa warga ada yang meniti dakwah ini, bahkan anak-anaknya di masukan ke pondok ahlus sunnah, bahkan Allah ta`ala mudahkan anak-anak ikhwah yang meniti dakwah ini ada yang sudah hafidzoh, ini adalah kemudahan dan kemenangan sementara di dunia dari Allah ta`ala dan kemenangan yang hakiki tentunya di akhirat kelak dengan di masukannya orang-orang yang beriman dan bertakwa ke dalam jannah,.. aamiin.
Mudah-mudahan kisah ini memberikan motivasi kepada para pembaca, bahwa hidup ini akan  ada ujian, …… ya ..ikhwah fiillah bersabarlah, istiqomallah di jalan Al Haq. Ujian tersebut di atas tidak seberapa jika kalian baca ujian yang menimpa para ambiyya. Para sahabat Rosulullah shallallahu alaihi wassalam atau para salafush sholeh yang lainnya.
Allahu alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[AUDIO]: Nilai Sebuah Keikhlasan

Rekaman –  AUDIO KAJIAN  Kajian Islam Ilmiyyah Tanjung Priok  Ahad, 03 Rabi’ul Awwal 1440H / 11 November 2018M   Masjid Raya al-H...