>>>www.salafyciampeabogor.blogspot.com<<< |
Oleh: Abu Nasim Mukhtar
"Iben" Rifai
Dengan tergesa-gesa dan dada yang berdebaran, laki-laki itu tiba
di rumahnya. Kepada sang istri, laki-laki itu memohon, "selimutilah
aku! Selimutilah aku! ". Hangatnya selimut di tambah dengan perhatian
dan ketenangan sang istri membuat rasa cemas yang ada sebelumnya mulai
berangsur-angsur hilang.Suasana pun akhirnya menjadi tenang.
"Apa yang sedang
terjadi pada diriku?", Demikian sang suami menumpahkan isi hati kepada
istrinya. Tanpa diminta lebih lanjut, laki-laki tersebut kemudian
menceritakan semua pengalaman yang belum lama terjadi. Ia ditemukan
makhluk ajaib dan didekap erat sambil memintanya untuk membaca."Aku tidak
bisa membaca", jawabnya. Terus berulang sampai tiga kali.Barulah
makhluk ajaib itu melepaskan dirinya dan membacakan lima ayat pertama dari
surat Al 'Alaq.
Laki-laki itu adalah nabi kita, nabi Muhammad bin Abdullah.Makhluk ajaib itu tentunya adalah malaikat Jibril. Sementara sang istri yang melayani, mendengarkan cerita dengan sepenuh hati dan memotivasi untuk meneguhkan hati adalah wanita terbaik di muka bumi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sungguh besar dan penting peranan seorang istri bagi seorang
laki-laki. Mungkinkah laki-laki dapat hidup secara baik dan berkelanjutan
tanpa kehadiran seorang istri? Allah menetapkan sunnah Nya; manusia
diciptakan dengan berpasang-pasang.Target terpuncak dari maghligai pernikahan
adalah menciptakan ikatan yang dibalut oleh sakinah, mawaddah dan rahmah. Demi
ketenangan hidup.
"Ada juga ulama yang tidak menikah?" Benar, memang
ada.Namun, berapa prosentase mereka yang tidak menikah? Sangat kecil. Justru
mayoritas ulama mewujudkan pernikahan. Kisah-kisah indah dan mengharukan
tentang perjalanan pernikahan ulama juga tercatat di dalam sejarah. Kemudian,
apakah alasan yang membuat ulama-ulama itu tidak menikah? Benci dan tidak
suka? Tentu bukan! Kecintaan kepada ilmu lah yang membuat mereka tamu
dari pernikahan. Bisakah Anda menyibukkan diri dengan belajar agama
sehingga tidak berpikir tentang wanita?Jawabannya ada di tangan Anda.
<<<Abu Muhammad Noval>>> |
Hari itu, saat nabi
Muhammad merasakan kecemasan luar biasa, setelah menceritakan semua yang telah
dilewati, ia berujar,
لقد خشيت على نفسي
"Sungguh, aku sangat
khawatir tentang keselamatan diriku sendiri".
Inilah istri shalihah! Anugrah terindah. Dialah istri terbaik!Karunia nan elok. Wahai kaum wanita, teladanilah Khadijah!Tenang, sabar, penuh perhatian dan selalu mendukung serta membesarkan hati sang suami.
Segar dan cinta,
kata-kata Khadijah begitu menghibur,
كلا والله ما يخزيك الله أبدا إنك لتصل الرحم وتحمل الكل وتكسب المعدوم وتقري الضيف وتعين على نوائب الحق
"Tidak mungkin! Demi Allah, Allah tidak akan mungkin menghinakan dirimu selamanya! Sungguh, engkau adalah seorang hamba yang selalu menjaga tali silaturahim, menanggung beban orang lain, membantu orang yang tak punya, memuliakan tamu dan menolong orang-orang untuk memperoleh haknya ".
Subhanallah! Pantas saja Rasulullah menambatkan tali cinta pada tiang kasih milik Khadijah, ibu kita. Motivasi dan dukungan selalu dicurahkan untuk sang suami. Bukan hanya moril bahkan materil. Setelah dukungan dengan moril berupa kata-kata yang menghibur? Dukungan materil. Khadijah mengajak nabi Muhammad, sang suami, untuk menemui Waraqah bin Naufal.Seseorang yang telah buta namun sangat mengerti tentang ajaran Nasrani yang masih utuh. Waraqah masih terhitung paman Khadijah. Setelah menyimak kisahnya, Waraqah memberitakan tentang kenabian Muhammad.
Sejak gema dakwah islam pertama kali didentangkan, Khadijah telah menyatakan iman. Dialah wanita pertama yang masuk islam. Semua harta kekayaannya dan Khadijah memang termasuk saudagar kaya raya-diserahkan penuh untuk dakwah islam. Tanpa berat hati, tulus dan ikhlas.Khadijah menjadi teman bicara dan teman berdiskusi yang menyenangkan untuk nabi Muhammad.
Duh, menyenangkan! Istri dambaan dan pujaan hati.Menyenangkan saat dipandang, menyejukkan hati kala terbayang, menentramkan jiwa ketika berbicara. Gemar beribadah, dermawan juga penuh keibuan.
Khadijah bintu Khuwailid,
ibu kita.Semoga Allah meridhai Anda, wahai Ibunda.Semoga istri-istri kami dapat
meniru Anda, wahai Ibunda.Amin
Tahun kesedihan.Dalam sejarah anak manusia hanya ada sekali saja, sebuah tahun yang disebut dengan tahun kesedihan. 'Amul Huzn adalah tahun kesedihan karena pada tahun itu telah wafat dua orang yang sangat dicintai oleh nabi Muhammad. Paman Abu Thalib kemudian disusul sang istri tercinta, Khadijah bintu Khuwailid. Ramadhan pada tahun kesepuluh setelah diangkat menjadi nabi, Khadijah meninggalkan sang kekasih, Rasulullah.Rasa sedih sungguh-sungguh telah mengalir di setiap aliran darah Rasulullah.Hati ia benar-benar merasa kehilangan.
Begitulah istri yang baik! Ia akan selalu dicinta dan dicintai sepenuh hati oleh suami.Peranan penting dan andil yang besar akan membuat suami merasa kehilangan.Jika istri yang baik jatuh sakit, seolah-olah ada belahan jiwa sang suami yang terampas hilang. Jika terpisahkan oleh jarak dan waktu, karena tugas atau mencari nafkah, seakan-akan doa sang istri hangat bergabung.
Benarlah sabda Rasulullah,
الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة
"Dunia hanyalah untaian perhiasan.Sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang shalihah"
Wajar saja jika ibu Aisyah merasa cemburu, Dan itu wajar.Seringkali Rasulullah mengingat dan menyebut nama Khadijah.Jika ada makanan yang cepat, Rasulullah selalu meminta agar teman-teman Khadijah diberi bagian.Sampai-sampai ibu Aisyah menyatakan, "Seolah-olah tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah!" Seorang istri dengan sifat dan karakter terpuji tentu akan dikasihi sang suami. Apapun akan dilakukan oleh sang suami demi membahagiakannya.
Istri shalihah akan dipuja dan disanjung oleh suaminya. Segala cara akan ditempuh oleh sang suami agar ia bahagia. Istri shalihah tidak akan disakiti dan dikecewakan oleh sang suami.Jika suami menyakiti dan mengecewakannya, sungguh keterlaluan dia sebagai suami!
Astaghfirullah
sumber:
http://www.salafy.or.id/istri-shalihah-anugrah-terindah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar