HAJI MABRUR: DEFINISI DAN CARA MENCAPAINYA

Dalam bab sebelum ini (Keutamaan Ibadah Haji dan Umrah) telah disebutkan beberapa hadits keutamaan haji yang mabrur, di antaranya terhapuskannya seluruh dosa sehingga suci bagaikan terlahir kembali. Demikian juga balasan bagi haji yang mabrur adalah Surga. Definisi Haji Mabrur Secara Bahasa Secara bahasa, kata mabrur memiliki makna: Diterima, tidak ditolak. Berisi ketaatan, bukan kemaksiatan (Hasyiyah al-Bujayromiy alal Minhaaj (6/121) Jujur, tidak mengandung pengkhianatan. Seperti jual beli yang mabrur: jual beli yang didasari kejujuran, tidak ada aib pada barang yang disembunyikan (Fathu Dzil Jalaali wal Ikraam bi syarhi Bulughil Maraam (3/459)). Penjelasan al-Quran, Nabi dan Para Ulama tentang Haji Mabrur Allah Ta’ala berfirman: فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجّ Barangsiapa yang melakukan haji di bulan itu maka janganlah berbuat rofats (perbuatan atau ucapan kotor), kefasikan (dosa), dan perdebatan dalam haji (Q.S al-Baqoroh ayat 197) Az-Zujaj mendefinisikan rofats sebagai: segala sesuatu yang diinginkan oleh seorang laki-laki terhadap perempuan (Umdatul Qoori Syarh Shahih al-Bukhari 16/314). Sehingga, apa pun bentuknya: apakah itu ucapan, perbuatan, maupun isyarat yang mengarah pada konteks hubungan suami istri, hal ini masuk dalam kategori yang bisa merusak/ menciderai mabrurnya ibadah haji. Hal yang dikhawatirkan, saat sama-sama bergurau antar jamaah haji kemudian pembicaraan mengarah pada hal-hal yang mesum/ kotor, meski hanya candaan tentang hubungan halal antar seorang suami pada istrinya saat di tanah air, hal itu bisa juga tergolong yang terlarang. Demikian juga dengan perdebatan. Seringkali kita mendebatkan sesuatu hal yang tidak prinsip. Hanya untuk menyatakan suatu barang ini lebih baik dari barang itu, kadang kita berdebat. Mestinya hal semacam itu dijauhi, terutama di masa berhaji. Agar tidak merusak kemabruran ibadah haji kita. Seandainya pun pendapat kita benar, kita tidak perlu berdebat. Sekedar menyampaikan saja. Sudah cukup. Terdapat sebuah hadits Nabi yang menunjukkan balasan kebaikan bagi orang yang menahan diri tidak berdebat, meski ia berada dalam posisi yang benar: أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا Aku menjamin sebuah rumah di tepian Surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meski ia benar (H.R Abu Dawud) Kembali melanjutkan pembahasan tentang definisi haji yang mabrur. Di dalam sebuah hadits, Nabi shollallahu alaihi wasallam ditanya tentang haji yang mabrur, apakah itu? Beliau shollallahu alaihi wasallam menjawab: إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيبُ الْكَلاَمِ (Dermawan) memberikan makanan, dan baik dalam tutur kata (ucapan)(H.R Ahmad, atThobaroniy, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, dihasankan Syaikh al-Albaniy) Hadits itu menunjukkan bahwa haji mabrur didapatkan dengan akhlak yang mulia kepada sesama muslim: dermawan dalam memberi serta tutur kata yang menyenangkan lawan bicara. Al-Hasan al-Bashri rahimahullah ditanya tentang apakah haji mabrur itu? Beliau menjawab: أَنْ يَدْفَعَ زَاهِدًا فِي الدُّنْيَا رَاغِبًا فِي الْآخِرَةِ (Amalan haji yang) membuat pelakunya semakin zuhud terhadap dunia dan semakin bersemangat menggapai kebahagiaan di akhirat (riwayat Ibnu Abdil Bar dalam al-Istidzkar) Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa haji yang mabrur adalah haji yang memiliki kriteria sebagai berikut: Pertama: Melaksanakannya secara ikhlas karena Allah Azza Wa Jalla semata. Dalam berhaji tidak mengharapkan pujian, gelar haji, atau keuntungan duniawi lainnya. Ia hanya mengharapkan balasan kebaikan di akhirat. Kedua: Mengikuti tuntunan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dalam berhaji Ketiga: Biaya berhaji didapatkan dari penghasilan yang baik. Keempat: Meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa. Baik dosa yang ada kaitannya dengan pelaksanaan ihram (larangan-larangan dalam berihram), maupun dosa secara umum seperti menggunjing (ghibah), mengadudomba (namimah), dusta, dan semisalnya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala: فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ Barangsiapa yang mengerjakan haji (di bulan-bulan itu) maka janganlah ia melakukan rofats (ucapan atau perbuatan kotor), kefasikan (kemaksiatan) dan perdebatan dalam haji (Q.S al-Baqoroh ayat 197) Termasuk yang harus dihindari adalah menyakiti kaum muslimin lain saat berdesakan ketika tawaf, sa’i, melempar jumrah, dan lainnya. Karena menyakiti orang lain termasuk yang terlarang: وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَاناً وَإِثْماً مُبِيناً Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang beriman laki-laki maupun wanita tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh mereka (yang menyakiti itu) telah memukul kebohongan dan dosa yang nyata (Q.S al-Ahzab ayat 58) (disarikan dari penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dalam Fataawa Nuurun alad Darb (227/19-21)) Kesimpulan Kriteria Haji Mabrur: Ikhlas karena Allah Ta’ala Tata cara manasiknya sesuai tuntunan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, terpenuhi dengan baik syarat, rukun, dan kewajiban haji, yang disempurnakan dengan sunnah-sunnah dalam haji. Biaya hajinya berasal dari penghasilan yang halal. Menjauhi ucapan dan perbuatan kotor/ mesum, dosa-dosa, maupun perdebatan. Berakhlak mulia kepada sesama manusia: tutur katanya baik, sabar, pemaaf, dermawan, tidak mengganggu atau menyakiti yang lain. Perbuatan setelah berhaji menjadi semakin baik, semakin berkurang ambisi (tidak tamak) terhadap urusan duniawi dan semakin bersemangat menggapai kebahagiaan di akhirat. (dikutip dari buku “Hadiah untuk Ikhwan, Manasik Haji dan Umrah Menggapai Ridha ar-Rahmaan”, karya Abu Abdirrahman Sofian dan Abu Utsman Kharisman) 

Sumber Artikel: https://salafy.or.id/blog/2019/07/25/haji-mabrur-definisi-dan-cara-mencapainya/ | Salafy.or.id

🔴📳 AUDIO TAUSIYAH BA'DA SUBUH,  MA'HAD DHIYA'US SUNNAH, MASJID ABU BAKAR AS SIDDIQ CIREBON


⏳ Tema : Sikap Al Hilm wal Anaah


💺 Al Ustadz Abu Nashim Mukhtar  hafidzahullahu


📅 Rabu, 28 Dzulhijjah 1440 H/ 31 Juli 2019



📱  Link Audio:
bit.ly/tausiyah1ustmukhtar

Streaming LIVE :
📬 www.salafycirebon.com

📲 Radio Syariah

=====================

📮 Salafy Cirebon


⏬ Unduh Audionya :

https://t.me/salafy_cirebon/5815

Audio Rekaman Kajian Islam Kota Tegal


Kajian Islam Ilmiah Masjid Ali Bin Abi Thalib Kota Tegal – Jawa Tengah
🌏http://bit.ly/mabatkotategal
🎗 Bersama: Al-Ustadz Muhammad Umar As Sewed حفظه الله
📅Jumat, 24 Rabbi’uts Tsani 1439 H – 12 Januari 2018 M
📶 Khutbah Jum’at
💽 Audio Khutbah Jum’at:
▶ Durasi : [27:54] 6,4 MB
🌐 Link : https://goo.gl/wbMBmG
~~~~~~
📖 Sesi 1 : 
“Dhorurotul Ihtimam Bi Sunani Nabawiyah”
💽 Audio Sesi 1 :
▶ Durasi : [31:32] 7,2 MB
🌐 Link : https://goo.gl/WZGULY
~~~~~~
💽 Sesi 2 : 
“Syarhus Sunnah Lil Imam Al Barbahari”
💽 Audio Sesi 2 :
▶ Durasi : [59:58] 13,7 MB
🌐 Link : https://goo.gl/VwxZa5
~~~ ~~~~
💽 Sesi Tanya Jawab
▶ Durasi : [12:11] 2,8 MB
🌐 Link : https://goo.gl/fZ2uYj
~~~~~~
🔍 WhatsApp Salafy Tegal
🌏 Channel Telegram :
t.me/salafytegal
══ ❁📼❁ ═════════════
🌺 Semoga bermanfaat, Jazakumullohu khoiron Wa Barokalloh fiikum
══ ❁📼❁ ═════════════
Sumber : https://www.salafycirebon.com/audio-rekaman-kajian-islam-kota-tegal.htm

AUDIO IKUTILAH AL HAQ DAN KOKOHLAH DI ATASNYA – Ustadz Muhammad Ummar Assewed


بسم الله الرحمن الرحيم
╔═ ❁💽📀💿❁ ═══════════
ALHAMDULILLAH AUDIO TABLIGH AKBAR AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH PURBALINGGA
📆 Hari  Ahad, 11 Dzulqo’dah 1440 H  / 14 Juli 2019
💺 Al Ustadz Muhanmad Umar Assewed, حفظه الله تعالى
(Pengasuh Ponpes Dhiyaussunnah Cirebon)
Dengan Materi
📚 🏷 Ikutilah Al Haq dan Kokohlah di atasnya!
****📖****
🇮🇩 🕌Masjid Agung Daarussalaam Purbalingga.
🌵Kompleks Alun alun Pusat Kota Purbalingga
Informasi lengkap :
🔽 https://almanshuroh.net/2019/07/15/audio-ikutilah-al-haq-dan-kokohlah-di-atasnya-ustadz-muhammad-ummar-assewed/
💐 Berbagi Faidah dengan Audio Kajian
Sumber : https://almanshuroh.net/2019/07/15/audio-ikutilah-al-haq-dan-kokohlah-di-atasnya-ustadz-muhammad-ummar-assewed/

[AUDIO] Syarah Aqidatus Salaf wa Ashabul Hadits


[AUDIO] Syarah Aqidatus Salaf wa Ashabul Hadits

📤 DOWNLOAD MP3 kajian Kitab Syarah Aqidatus Salaf wa Ashaabul Hadits
🎙Pemateri al-Ustadz Muhammad ‘Umar as Sewed -hafizhahullah-
🕰Kajian ini dilaksanakan setiap malam Selasa, ba’da Maghrib s.d selesai
🕌Tempat Kajian : Masjid Abu Bakar ash Shiddiq, Kompleks Ma’had Dhiyaus Sunnah. Jl. Elang Raya – Dukuh Semar Gg. Putat RT 06/RW 03, Kel. Kecapi, Kec. Harjamukti. 45142
🗺 Peta Google : http://goo.gl/maps/7n7jl

📚 Download kitab Kitab Syarah Aqidatus Salaf wa Ashaabul Hadits pdfnya disini.
📤 Download Audio (MP3) Lengkapnya di bawah ini ▼ (In syaa Allah diupdate setiap ada kajian baru).
▶ Silahkan dicopy dan didownload untuk kepentingan dakwah dan Tholabul ilmi (dengan tetap mencantumkan sumbernya)
J U D U L
LINK DOWNLOAD
01   Biografi Penulis dan Muqaddimah
02   Pernyataan Keesaan Allah dan Kerasulan Nabi
03   Tahrif, takyif dan tashbih
04   Al-Qur’an Kalamullah
05   Lafdziyah sama dengan jahmiyah
06   Lafdziyah sama dengan jahmiyah 2
07   Istiwa’ Allah di atas Arsy
08   Istiwa’ Allah di atas Arsy 2
09   Allah Maha Dekat di Ketinggian-Nya
10   Istiwa’ Allah di atas Arsy 3
11   Istiwa’ Allah di atas Arsy 4
12   Istiwa’ Allah di atas Arsy 5
13   Istiwa’ Allah di atas Arsy 6
14   Sikap Keras Terhadap Ahlul Bid’ah
15   Sifat Nuzul dan Maji’ Bagi Allah Ta’ala
16   Sifat Nuzul dan Maji’ Bagi Allah Ta’ala 2
17   Sifat Nuzul dan Maji’ Bagi Allah Ta’ala 3
18   Riwayat-Riwayat Hadits Tentang Sifat Nuzul
19   Riwayat-Riwayat Hadits Tentang Sifat Nuzul 2
20   Sikap Salaf Terhadap Riwayat tentang Sifat-Sifat Allah
21   Ilmu Yang Paling Mulia Adalah Ilmu tentang Allah
22   Sikap Salaf Terhadap Riwayat tentang Sifat-Sifat Allah 2
23   Hari Kiamat
24   Hari Kiamat 2
25   Syafa’at
26   Syafa’at 2
27   Syafa’at 3
28   Syafa’at 4
29   Telaga Nabi
30   Telaga Nabi 2
31   Ahlul Jannah Memandang Wajah Allah
32   Ahlul Jannah Memandang Wajah Allah 2
33   Jannah dan Nar Telah Diciptakan
34   Iman Bertambah dan Berkurang
35   Iman Bertambah dan Berkurang 2
36   Iman Bertambah dan Berkurang 3
37   Iman Bertambah dan Berkurang 4
38   Iman Bertambah dan Berkurang 5
39   Iman Bertambah dan Berkurang 6
40   Iman Bertambah dan Berkurang 7
41   Iman Bertambah dan Berkurang 8
42   Pelaku Dosa Besar Tidak Kafir
43   Pelaku Dosa Besar Tidak Kafir 2
44   Pelaku Dosa Besar Tidak Kafir 3
45   Pelaku Dosa Besar Tidak Kafir 4
46   Pelaku Dosa Besar Tidak Kafir 5
47   Hukum Orang Yang Meninggalkan Shalat
48   Hukum Orang Yang Meninggalkan Shalat 2
49   Perbuatan Hamba Diciptaklan oleh Allah Ta’ala
50   Hidayah dari Allah Ta’ala
51   Kebaikan dan Kejelekan
52   Masyiatullah
53   Milik Allahlah Penciptaan dan Urusan
54   Kesudahan Akhir Hamba Tidak Diketahui
55   Kesudahan Akhir Hamba Tidak Diketahui 2
56   Kesudahan Akhir Hamba Tidak Diketahui 3
57   Yang Mendapat Kabar Gembira Dengan Jannah
58   Shahabat Yang Paling Utama
59   Shahabat Yang Paling Utama 2
60   Shahabat Yang Paling Utama 3
61   Shahabat Yang Paling Utama 4
62   Shahabat Yang Paling Utama 5
63   Shahabat Yang Paling Utama 6 (Kisah Abu Bakar & Umar)
64   Keutamaan para Shahabat bagian 7 ( Kholifah Utsman)
65   Keutamaan para Shahabat bagian 8 ( Ali radiyallahu anhu)
66   Sholat di Belakang Orang yang Baik Maupun Fajir, [jelek] 1
67   Sholat di Belakang Orang yang Baik Maupun Fajir, [jelek] 2
68   Sholat di Belakang Orang yang Baik Maupun Fajir, [jelek] 3
69   Sholat di Belakang Orang yang Baik Maupun Fajir, [jelek] 4
70   Sholat Di Belakang orang  fajir 5
71   Sholat Di Belakang orang fajir 6
72   Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Para Sahabat
73   Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Para Sahabat 2
74   Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Para Sahabat 3
Kajian berikutnya unduh pada link di bawah
[…….]
 Link Download kajian no. 75 dst : http://bit.ly/2hnxEzp
Sumber : www.salafycirebon.com

[AUDIO]: Nilai Sebuah Keikhlasan

Rekaman –  AUDIO KAJIAN  Kajian Islam Ilmiyyah Tanjung Priok  Ahad, 03 Rabi’ul Awwal 1440H / 11 November 2018M   Masjid Raya al-H...