“ Tidak mau ah jadi orang bodoh“
Siapa sih yang ingin jadi orang bodoh.?!
Insya Allah kita semua akan menjawab tidak ada yang mau. Dalam urusan
yang sepele saja dari perkara dunia kita bisa merasakan dampak dari
tidak enaknya jadi orang bodoh, apalagi kalau bodoh dalam masalah agama,
jelas lebih fatal dampak buruknya, tidak hanya didunia bahkan diakhirat
juga.
Dan bodoh dalam masalah agamalah yang
tercela. Karena kebodohan dalam agama menyebabkan seseorang terjatuh
dalam penyelisihan terhadap syariat Allah, baik penyelisihan yang
bentuknya ucapan ataupun perbuatan.
Allah Ta’ala berfirman
قُلْ أَفَغَيْرَ اللهِ تَأْمُرُونِي أَعْبُدُ أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ
“ Katakanlah: maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang- orang yang tidak berpengetahuan.? “ ( Qs. Az- zumar: 64)
قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَل لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
“ Bani Israill berkata: Wahai Musa
buatlah untuk kami sebuah sesembahan ( berhala) sebagai mana mereka
mempunyai beberapa sesembahan ( berhala). Musa menjawab : “ sesungguhnya
kamu itu kaum yang tidak mengetahui ( bodoh terhadap Allah)…” (Qs. Al A’raaf : 138 )
Berkata Asy Syaikh Al Allamah Abdurahman As Sa’di Rahimahullah : “
Kebodohan mana yang lebih besar dari seseorang yang bodoh terhadap
Rabbnya, Penciptanya dan ia ingin menyamakan Allah dengan selain Nya,
dari orang yang tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat (bahaya),
tidak mematikan, tidak menghidupkan dan tidak memiliki hari perkumpulan
(kiamat) “ (Taisirul Karimurrahman Syaikh Al Allamah Abdurahman As Sa’di pada ayat ini)
Allah Ta’ala berfirman
أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
“ Mengapa kamu mendatangi laki-laki
untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu
adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).” (Qs. An Naml : 55)
Sudah saatnya kita menuntut ilmu syar’i
(agama) untuk menghilangkan kebodohan dalam diri kita, disamping karena
itulah yang Allah dan Rasul Nya perintahkah kepada kita. Banyak dalil
yang menunjukkan tentang keutamaan ilmu diantaranya adalah.
Allah Ta’ala berfirman
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah mengangkat orang-orang yang
beriman dari engkau semua dan orang-orang yang diberi ilmu dengan
beberapa derajat.” (Qs. al-Mujadalah: 11)
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Hadist yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga “ (HR. Muslim)
Akan tetapi ada hal yang harus kita
ketahui juga, yaitu jangan sembarangan mencari guru atau ustadz dalam
kita menuntut ilmu agama, cari guru yang mempunyai pemahaman yang benar
yang dilandasi diatas al Qur’an dan As Sunnah (hadist) dengan pemahaman
salafus shalih (generasi terdahulu yang shalih), Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “ Sesunggunya sebagian dari tanda-tanda
hari kiamat ialah, dicarinya ilmu itu dari para ahli bid’ah (orang yang
menyimpang yang melakukan perbuatan bid’ah) “ (HR. Ibnu Mubarak, ath Thabrani dan dishahihkan oleh syaikh Al Bani)
Hudzaifah Bin Yaman pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam “……
Maka aku bertanya lagi apakah sesudah kebaikkan (yang bercampur
kekeruhan itu) akan datang lagi kejahatan? Beliau menjawab : Ya, yaitu
para dai yang berada di pintu-pintu jahannam, barangsiapa yang
mengikutinya dakwah mereka, pasti mereka akan melemparkannya kedalam
neraka jahannam “ (HR. Bukhari dan Muslim)
Semangat yuk kita cari ilmu syar’i untuk menghilangkan kebodohan dari diri kita disamping sebagai bekal diakhirat kelak.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ Jika mati seorang manusia, maka putuslah kecuali 3 perkara :
- Shadaqah Jariyah
- Ilmu yang bermanfaat
- Anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR. Muslim)Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Al Jakarty. sumber : www.nikahmudayuk.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar