Aqidah adalah sesuatu yang sangat penting karena di atasnya
dibangun amalan-amalan seorang muslim. Artinya, bila aqidah ini rusak maka
amalan yang terbangun di atasnya akan ikut rusak pula. Aqidah terhadap amalan
bagaikan ruh terhadap jasad seseorang. Nilai sebuah amalan tergantung pada
bagus atau tidaknya dasar amalan tersebut. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda dalam sebuah hadits:
Dari Ibnu ‘Umar radhiallahu 'anhuma berkata:
“Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: ‘Islam di bangun di atas lima dasar: bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang benar melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah dan berpuasa di bulan
Ramadhan’.”(Shahih, HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 16)
Al-Imam An-Nawawi mengatakan:
“Sesungguhnya hadits ini adalah dasar yang agung dalam mengilmui
agama dan di atas dasar inilah Islam tegak, dan hadits ini telah menghimpun
rukun-rukun agama.”(Syarah Shahih Muslim, 1/152)
Aqidah yang Benar
Telah disebutkan bahwa aqidah merupakan ruh dari semua amalan di
dalam Islam. Akan tetapi pada kenyataannya banyak jenis aqidah berkembang di
tengah kaum muslimin. Manakah yang menjadi pondasi Islam tersebut? Dan manakah
aqidah yang bukan menjadi pondasinya?
Aqidah yang benar adalah aqidah yang terambil dari Al Qur’an dan
As Sunnah sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan
Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam. Aqidah inilah yang menjadi pondasi
Islam dan yang menjadi asas diterimanya seluruh amalan. Inilah makna ucapan
Al-Imam Asy-Syafi’i ketika beliau menyatakan, “Aku beriman kepada Allah dan
(kepada) apa-apa yang diutus-Nya sesuai dengan apa yang dimaukan-Nya”.1
(Ar-Risalah, hal. 7, Majmu’Fatawa, 4/182-184, dan Ijtima’Al-Juyusy, hal.
164-165)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
“Ucapan Asy-Syafi’i adalah haq, wajib atas setiap muslim untuk
meyakininya. Barangsiapa meyakininya dan tidak melakukan apa-apa yang akan
membatalkannya maka sungguh dia telah menempuh jalan keselamatan di dunia dan
di akhirat.”
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan:
“Ucapan Al-Imam Asy-Syafi’i mengandung keimanan kepada apa yang
datang dari Allah di dalam kitab-Nya sesuai dengan apa yang dimaukan-Nya tanpa
menambah, mengurangi dan menyelewengkannya.”(Lum’atul ‘Itiqad, hal. 37)
Asy-Syaikh Ibnu Baz mengatakan:
“Telah jelas dengan dalil-dalil syar’i dari Al Qur’an dan As
Sunnah bahwa amalan-amalan serta semua ucapan akan sah diterima apabila muncul
dari aqidah yang benar. Apabila aqidah tersebut batil maka batal pula seluruh
amalan dan ucapan yang dibangun di atasnya. Sebagaimana firman Allah:
“Barangsiapa yang mengingkari keimanan maka sungguh telah
terhapus amalannya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi”.
(Al-Maidah: 5)
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang
sebelummu (bahwa) jika kamu menyekutukan Allah niscaya benar-benar amalmu akan
terhapus dan kamu benar-benar termasuk orang-orang yang merugi.”(Az-Zumar:
65)
Ayat-ayat yang semakna dengan ini banyak sekali. Al Qur’an dan
As Sunnah telah menunjukkan bahwa aqidah yang benar adalah aqidah yang
terhimpun dan terangkum di dalam rukun iman yaitu beriman kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada rasul-rasul-Nya,
kepada hari kiamat, dan kepada takdir Allah yang baik maupun buruk. Perkara
yang enam ini merupakan prinsip-prinsip dasar aqidah yang benar, yang karenanya
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan Al Qur’an dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
mengutus Rasul-Nya Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. (Al-‘Aqidah
Ash-Shahihah, hal. 3)
Kesimpulannya, aqidah yang benar adalah aqidah yang diambil dari
Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah dan
Rasul-Nya. Aqidah yang benar ini adalah asas yang Islam dibangun di atasnya dan
pondasi dibangunnya seluruh amalan dan ucapan yang diridhai Allah Subhanahu Wa
Ta’ala
Dikutip dari "Bahaya Laten Penyimpangan Aqidah"
Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An-Nawawi
Jika
artikel ini bermanfaat, bantu share artikel ini. Lets change the world together
mamen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar