>>UNTUK ANDA YANG BERJUMPA ... RAMADHAN


Oleh: Al-Ustadz Abu Ibrahim Abdullah al-Jakarty

Wahai saudaraku ku tulis ini sebagai nasehat untukku dan untukmu tentang apa yang harus kita persiapkan atau kita lakukan bagi kita yang bertemu di bulan Ramadhan ada beberapa pesan dan nasehat untuk kita semua dengan harapan kita melewati ramadhan ini lebih berarti.
Pesan pertama: Syukuri nikmat bertemu dengan bulan Ramadhan
Diantara nikmat yang besar dimana Allah memberikan kesempatan kepada kita bertemu di bulan ramadhan ini, bulan yang penuh berkah / kebaikan kesempatan kita untuk beramal, maka syukuri wahai para hamba Allah nikmat ini. Coba kita pikirkan siapa yang sudah tidak bersama kita lagi ada bulan ramadhan ini, namun Allah masih memanjangkan umur kita sehingga kita masih memiliki kesempatan untuk bertaubat kepada Allah dan beramal shalih. Allah Subhaanahu wata'aala berfirman:
وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitungnya." (an-Nahl: 18)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
اغتنم خمسا قبل خمس: شبابك قبل هرمك, وصحتك قبل سقمك, وغناك قبل فقرك, وفراغك قبل شغلك, وحياتك قبل موتك
"Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum masa miskinmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, dan hidupmu sebelum matimu." (HR. al-Hakim no 7846 - an- Nasa'i no 11832 dan dishahhihkan oleh Syaikh Al-Albani di Shahih Al-Jami 'no 1077)
Wahai saudaraku siapa tahu ramadhan ini adalah ramadhan terakhir kita, bukankah ramadhan yang dulu ternyata ramadhan yang terakhir untuk si fulan atau si alan yang telah meninggal, atau belum tentu kalau kita bertemu di ramadhan yang akan datang kita dalam keadaan sehat, bisa menunaikan ibadah puasa, shalat terawih atau ibadah yang lainnya. Oleh karena itu perhatikanlah hal ini wahai saudaraku. Jangan engkau sia-siakan atau engkau biarkan ramadhan ini berlalu begitu saja.
Pesan kedua: Allah menciptakan kita hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Marilah kita isi bulan ini dengan banyak beribadah kepada Allah, dengan melaksanakan puasa, shalat tarawih, membaca al-Qur'an, memperbanyak shadaqah disamping ibadah-ibadah yang kita lakukan sehari-hari. Allah Subhaanahu wata'aala berfirman:
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (Adz-Dzariyat: 56)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
"Barangsiapa yang berpuasa ramadhan kerena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari no 38 dan Muslim no 1817)
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
" Barangsiapa yang mendirikan (shalat) malam pada bulan tramdhan kerena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu. " ( HR. Bukhari no 37 dan Muslim no 1815)
Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al-Qur'an-red) maka baginya satu kebaikan, dan setiap satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat kebaikan yang sama dengannya, aku tidak mengatakan bahwa" alif lam min "satu huruf, akan tetapi" alif "satu huruf," lam "satu huruf dan mim" satu huruf " ( HR. at-Tirmidzi no. 2910 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Miskaat: 2173 dari Abdullah bin Mas'ud)
Wahai
www.salafyciampeabogor.blogspot.com

Pesan Ketiga: Ibadah tidak diterima oleh Allah kecuali dengan memenuhi dua syarat, ikhlas dan mutaba'ah (sesuai dengan apa yang dicontohkan / dituntukan oleh Rasulullah).
Tentu seorang muslim mengingikan ketika menjalankan perintah Allah sesuai dengan apa yang Allah inginkan, sehingga amalannya terhitung sebagai amalan shalih yang kelak menjadi pemberat timbangan amalan kebaikannya. Amalan shalih tidak diterima kecuali memenuhi dua syarat.
Pertama: Ikhlas
Sesorang harus ikhlas dalam ibadahnya hanya mencari ridha Allah, mengharap pahala Allah.
Allah Subhanahu wata'aala berfirman:
ألا لله الدين الخالص
"Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)." (Az-Zumar: 3)
قل إني أمرت أن أعبد الله مخلصا له الدين
"Katakanlah:" Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. " (Az-Zumar: 11)
Kedua: Mutaba'ah (sesuai dengan apa yang dicontohkan / dituntukan oleh Rasulullah).
Seseorang dalam melaksanakan ibadah kepada Allah harus sesuai dengan apa yang dicontohkan atau diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس فيه فهو رد
"Barangsiapa yang mengada-adakan hal yang baru dalam urusan (agama) kami ini apa yang tidak termasuk didalamnya maka amalannya tertolak" ( HR. Bukhari no 2697 dan Muslim no 4589)
Pesan Keempat: mengilmui Tatacara Ibadah yang Ingin Kita Lakukan
Agar amal ibadah kita sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya inginkan adalah dengan menuntut ilmu, belajar bagaimana taca cara shalat yang benar, tata cara puasa yang sesuai dengan Rasulullah dan ibadah lainnya. Mengatakan Asy-Syaikh Al 'Allamah Shaleh Al Fauzan Hafidazhullah: "Demikanlah seharusnya seorang muslim untuk mempelajari hukum shaum (puasa), dan berbuka, waktu dan sifatnya. Sehingga dapat melaksanakan puasa sesuai dengan apa yang disyariatkan, sesuai dengan sunnah Rasululla h Shalallahu 'Alaihi Wassalam , sehingga puasanya benar dan diterima disisi Allah, maka yang demikian itu (mempelajari puasa-pent) termasuk hal yang penting sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الآخر وذكر الله كثيرا
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang berharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Ahdzab: 21) (Al Mulakhos Al Fiqhi: 306)
Pesan Kelima: Bersemangat Untuk Mengatur / Mengarahkan Kepada Kaum Muslimin kepada kebaikan.
Antusias dan semangat kaum muslimin untuk melakukan kebaikan, ibadah dan ketaatan kepada Allah secara umum meningkat di bulan ramadhan, maka dari itu gunakan kesempatan ini untuk mengarahkan atau menganjurkan kepada mereka hal-hal kebaikan. Ajak mereka ngaji di pengajian yang membahas permasalahan agama dengan pemahaman yang benar, dakwahin mereka dengan cara memberi buku atau majalah yang membahas tentang ilmu syar'i atau cara yang lainnya.
Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لا ينقص ذلك من أجورهم شيئا
"Barangsiapa yang mengajak kepada pentunjuk (kebaikan-red), maka dia selalu mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikitpun" ( HR. Muslim no. 6980)
Pesan Keenam: Meninggalkan Hal-Hal atau Majelis-Majelis yang Tidak Bermanfaat.
Majelis-majelis ghibah, mengadu domba, permainan-permaian sia-sia seperti amin karambol, catur atau yang lainnya. Sungguh bulan ramadhan adalah bulan dimana kita harus meningkatkan amal ibadah dan ketaatan kita kepada Allah. Bukan malah melewatkan dengan hal yang haram atau sia-sia. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan jelek dan perbuatan jelek tidak ada kebutuhan Allah bagi hambanya untuk meninggalkan makan dan minum" (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radiyallahu 'Anhu)
Itulah diantara hal yang penting untuk saya ingatkan untuk diri saya sendiri dan kaum muslimin. Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita dan kaum muslimin untuk mengisi bulan ramadhan ini dengan berbagai macam ibadah dan amalan kebaikan.
Abu Ibrahim Abdullah al-Jakarty
Priuk Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[AUDIO]: Nilai Sebuah Keikhlasan

Rekaman –  AUDIO KAJIAN  Kajian Islam Ilmiyyah Tanjung Priok  Ahad, 03 Rabi’ul Awwal 1440H / 11 November 2018M   Masjid Raya al-H...