>>Berani Mengaku Salah>>


Berani Mengaku Salah

Suatu hari di masjid raya negeri Fusthat,wilayah Mesir.Seorang ulama terkenal bernama Abul Fadhl Al Jauhari sedang menyampaikan ilmu agama untuk khalayak ramai.Di dalam kesempatan tersebut,Al Jauhari menjelaskan bahwa Rasulullah pernah menjatuhkan talak,mengucapkandzihar dan melakukan ii’la’.
Di antara hadirin,terlihat seseorang yang nampak asing bagi Al Jauhari dan orang-orang.Orang asing itu sendiri bernama Muhammad bin Qasim Al ‘Utsmani.
Setelah keluar meninggalkan masjid,Al ‘Utsmani bersama satu rombongan orang lantas mengikuti Al Jauhari dari belakang,sampai ke rumahnya.Mereka dipersilahkan masuk.Setelah berbincang-bincang dan tamu-tamu telah beranjak pamit,Al Jauhari memberi kesempatan kepada Al ‘Utsmani untuk berbicara.
<<<www.salafyciampeabogor.blogspot.com>>>

“Hari ini,saya menghadiri majlis Anda.Saya mendengar Anda menerangkan bahwa Rasulullah pernah melakukan ii’la’ dan menjatuhkan talak,hal ini benar.Namun,Anda juga mengatakan bahwa Rasulullah mengucapkandzihar,padahal hal ini tidak pernah terjadi.Sebab,dzihar itu termasuk ucapan mungkar dan dusta.Jadi,tidak mungkin hal ini terjadi pada diri Rasulullah”,Al ‘Utsmani berterus terang.
Saat itu juga,Al Jauhari memeluk Al ‘Utsmani dan mencium kepalanya.
Al Jauhari menyatakan,”Sejak detik ini,saya bertaubat dari pendapat tersebut.Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan,atas teguran ini”
Keesokan harinya,sebagaimana biasa,Al Jauhari menyampaikan ilmu untuk khalayak ramai di masjid raya Fusthat.
Dalam kesempatan tersebut,Al Jauhari mengumumkan rujuknya dari pendapat yang disampaikannya pada hari sebelumnya.Sekaligus beliau memuji Al ‘Utsmani.
“Saya adalah guru kalian.Namun,orang ini (Al ‘Utsmani) adalah guruku.Kemarin,saya menyatakan bahwa Rasulullah pernah melakukaniila’,menjatuhkan talak dan mengucapkan dzihar.Namun,tidak ada seorang pun dari kalian yang menegur”,kata Al Jauhari.
Kemudian Al Jauhari menceritakan ulang tentang kejadian kemarin bersama Al ‘Utsmani .
Al Jauhari lalu menutup pembicaraan di majlis tersebut dengan berkata,”Saya menyatakan taubat dari pendapat kemarin dan saya rujuk kepada kebenaran.Barangsiapa yang kemarin hadir,janganlah ia berpendapat demikian! Barangsiapa yang hari ini tidak hadir,hendaknya diberitahu oleh yang hadir.Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan”
Subhaanallah!
Pelajaran penting dan berharga! Berani mengaku salah adalah sifat terpuji.Siap untuk merujuk kepada kebenaran merupakan akhlak mulia.Hanya hamba yang berjiwa besar saja yang mampu melakukannya.
Memang berat,bukan? Walaupun demikian,marilah kita belajar dan berlatih untuk selalu siap mengaku salah.Buang rasa malu dan sungkan sejauh-jauhnya! Mendahulukan ego tidak akan membawa manfaat.Astaghfirullah
Setelah membawakan kisah di atas,Ibnul ‘Arabi menasehati,”Perhatikanlah! Semoga Allah merahmati kalian.Perhatikanlah agama yang kokoh ini! Juga sikap hormat kepada ilmu dan ahlul ilmi! Di hadapan khalayak ramai,seorang ulama yang berkedudukan tinggi dan telah terkenal kemuliaannya,menerima kebenaran dari seseorang yang asing dan tidak diketahui dari mana asalnya! Teladanilah beliau,pasti kalian akan memperoleh petunjuk!”
Iila’ : Sumpah seorang suami untuk tidak mendekati istrinya.Waktunya tidak boleh lebih dari empat bulan
Dzihar : Ucapan seorang suami kepada istrinya,”Punggungmu seperti punggung Ibuku!”



4 komentar:

[AUDIO]: Nilai Sebuah Keikhlasan

Rekaman –  AUDIO KAJIAN  Kajian Islam Ilmiyyah Tanjung Priok  Ahad, 03 Rabi’ul Awwal 1440H / 11 November 2018M   Masjid Raya al-H...