Tidak Sama Dan Tidak Akan Pernah Sama, Kebaikan dan kejelekan



love2
Termasuk hikmah yang diberikan oleh Alloh Ta'aala, Alloh Ta'aala menciptakan dua hal yang saling berlawanan pada kehidupan ini, yaitu dari hal kebaikan dan hal kejelekan, antara kebaikan dan kerusakan, antara mukmin dan kafir, manfaat dan madhorrot, semua itu agar sempurna tes dan cobaan bagi hamba-hamba Alloh.
Sebagaimana di dalam ayat Allah Ta'aala:
قل لا يستوي الخبيث والطيب ولو أعجبك كثرة الخبيث فاتقوا الله يا أولي الألباب لعلكم تفلحون
Artinya: Katakanlah: "tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." 
(Al Maidah: 100).
Dan di dalam ayat yang mulia ini dibantah persamaan antara kebaikan dan kejelekan, atau dimuliakan sesuatu dari kebaikan sehingga menjadi satu keharusan untuk setiap insan muslim dan muslimah menyingkap hakikat dari kebaikan dan kejelekan dari  lafadz khobits dan thoyyib  tersebut, karena sesuatu yang thoyyib itu adalah memberikan manfaat dan kemanfaatan, dan sesuatu yang khobits adalah kemudhorotan dan kerusakan. Dan kalaupun nilai dari kejelekan tersebut bertambah yang berada pada pribadi-pribadi, praktek, ceramah, harta benda, makanan dan minuman, maka sungguh tetap tidak akan sama antara kebaikan dan kejelekan itu pada segala sesuatu tersebut dan demikian pula pada hal yang lainnya.

** Tidak akan sama antara kebaikan dan kejelekan itu yang ada pada  pribadi-pribadi seseorang,
Firman Alloh Ta'aala:
أفمن كان مؤمنا كمن كان فاسقا لا يستوون
Artinya: "Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? mereka tidak sama " 
(As Sajadah: 18).
Firman Alloh Ta'aala;
أم حسب الذين اجترحوا السيئات أن نجعلهم كالذين آمنوا وعملوا الصالحات سواء محياهم ومماتهم ساء ما يحكمون
Artinya: "Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. " 
(Al Jatsiah: 21).
Firman Alloh Ta'aala:
لا يستوي أصحاب النار وأصحاب الجنة أصحاب الجنة هم الفائزون
Artinya: "Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah Itulah orang-orang yang beruntung." 
(Al Hasyr: 20).
Firman Alloh Ta'aala:
أفنجعل المسلمين كالمجرمين () ما لكم كيف تحكمون
Artinya: "Maka Apakah patut Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?
Atau Apakah kamu (berbuat demikian): Bagaimana kamu memutuskan? " 
(Al Qolam 35-36).

** Dan tidak sama pula antara sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek di dalam  praktek.
Firman Alloh Ta'aala:
ولا تستوي الحسنة ولا السيئة ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم
Artinya: "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. " 
(Fushilat: 34).
>>>http://www.salafyciampeabogor.blogspot.com<
**  Dan tidak sama pula sesuatu yang baik dengan sesuatu yang buruk dari  kata-kata.
Firman Alloh Ta'aala:
ألم تر كيف ضرب الله مثلا كلمة طيبة كشجرة طيبة أصلها ثابت وفرعها في السماء () تؤتي أكلها كل حين بإذن ربها ويضرب الله الأمثال للناس لعلهم يتذكرون () ومثل كلمة خبيثة كشجرة خبيثة اجتثت من فوق الأرض ما لها من قرار
Artinya: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun ". 
(Ibrohim 24-26).

** Dan Alloh mengabarkan bahwa Alloh akan mengangkat kalimat yang baik kepada, firman Alloh Ta'aala:
إليه يصعد الكلم الطيب والعمل الصالح يرفعه
Artinya: "ke-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya." 
(Faathir 
 : 10).

** Dan tidak sama pula sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek dari  harta benda , sungguh nabi shollallohu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa Alloh Ta'aala tidak menerima shodaqoh kecuali jika dari suatu properti yang thoyyib (baik), adapun jika harta benda yang khobits (kotor) maka Alloh tidak akan menerimanya.
beliau shollallohu 'alaihi wa sallam mengatakan:
Artinya: " Tidaklah seorang hamba memberikan shodaqoh dari harta benda yang thoyyib (halal),-dan tidaklah Alloh menerima kecuali yang thoyyib-kecuali Alloh yang maha Rohman akan mengambilnya dengan tangan kanannya.  " 
(Muttafaqun 'alaihi.)
Dan di dalam shohih Muslim dari Nabi shollallohu'alaihi wa sallam beliau mengatakan:
Artinya: " Alloh Ta'aala tidak menerima sholat tanpa bersuci (wudzu) dan Alloh Ta'aala tidak menerima shodaqoh dari harta ghulul (curian).  Dan makna  ghulul  adalah harta yang diambil dari harta rampasan atau dari baitul maal dengan cara yang tidak benar . "

** Demikian juga tidaklah sama kejelekan dengan kebaikan dari  makanan dan minuman , sungguh Alloh Ta'aala menghalalkan hal-hal yang baik dan mengharomkan hal yang khobits, firman Alloh Ta'aala di dalam mensifati Rosu-lNya shollallohu 'alaihi wa sallam:
ويحل لهم الطيبات ويحرم عليهم الخبائث
Artinya: "dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk." 
(Al A'roof: 157).
Karena menkonsumsi makanan dan minuman yang baik-baik itu terdapat pengaruh yang baik pada hati, badan dan akhlak.
Dan seseorang yang mengkonsumsi hal-hal yang jelek dari makanan dan minuman demikian juga memiliki pengaruh yang jelek pada hati, badan dan tingkah laku, firman Alloh Ta'aala:
يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا
Artinya: "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh." 
(Al Mu'minun: 51)
Dan dari Abu Huroiroh rodziallohu'anhu beliau mengatakan: Bahwa Rosululloh shollallohu'alaihi wa sallam mengatakan:
Artinya: ": Sesungguhnya Alloh Ta'aala adalah thoyyib (baik) dan tidak menerima kecuali yang thoyyib, dan Alloh Ta'aala telah memerintahkan kepada kaum mukminin sebagaimana telah memerintahkan kepada para RosulNya, firman Alloh Ta'aala:
يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا
Artinya: "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh." 
(Al Mukminun: 51).
Dan firman Alloh Ta'aala:
يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا لله إن كنتم إياه تعبدون
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." 
(Al Baqoroh: 172)

Kemudian menyebutkan: seseorang yang panjang perjalanannya, kusut rambutnya dalam keadaan ia menengadahkan ke langit dan mengatakan: yaa Robb, yaa Robb, sedangkan makanannnya dari yang kharom, minumannya dari yang kharom dan pakaiannya dari yang kharom dan ia ditumbuhkan dari yang kharom, apakah akan dikabulkan baginya? Hadits riwayat Muslim.
maknanya: Bahwa Alloh Ta'aala disucikan dari sifat-sifat kekurangan dan sifat-sifat aib, dan Alloh tidak menerima kecuali hal yang baik dari praktek, yaitu ketika praktek itu bersih dari berbagai kerusakan seperti riya ', sum'ah, ujub, dan seluruh dari jenis-jenis kesyirikan. Dan tidaklah Alloh menerima dari shodaqoh kecuali dari harta yang baik dan khalal, dan tidaklah Alloh Ta'aala menerima dari kata-kata kecuali kata-kata yang baik, sebagaimana firman Alloh Ta'aala:
إليه يصعد الكلم الطيب والعمل الصالح يرفعه
Artinya: "ke-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya." 
(Faathir: 10).
Dan tidaklah Alloh menerima pribadi-pribadi kecuali jika jiwa tersebut adalah thoyyib yaitu seorang mukmin.Maka seorang yang mukmin itu seluruhnya adalah baik, hatinya, lisan dan jasadnya. Dan yang demikian itu karena hatinya tenang dari sebab keimanan dan nampak pada lisannya dari dzikrulloh. Dan pada anggota badannya dengan praktek sholeh yang merupakan buah dari keimanan dan masuk dalam penamaan iman.
Maka segala hal thoyyibat seluruhnya akan diterima Alloh Ta'aala, sebagaimana dalam hadits tasyahhud: At-tahiyyatu lillah wa-thoyyibaatu . Dan termasuk dari sebesar-besar hal yang menjadikan baiknya amalan seorang mukmin yaitu baiknya makanan, yaitu dengan makan makan yang halal, dan sebesar-besar hal yang merusak praktek dan mencegah dikabulkannya praktek adalah makan makanan yang kharom.Sebagaimana hadits yang ada di hadapan kita dari kata: yaa Robb, yaa Robb dan makanannya adalah kharom, minumannya adalah harom dan pakaiannya adalah kharom dan ditumbuhkan dari hal yang kharom, apakah akan dikabulkan baginya?
Dari hadits ini menunjukkan bahwa makan makanan yang kharom dan minum minuman yang kharom dan pakaiannya yang kharom mencegah dikabulkannya doa, maka dari sini adalah sebesar-besar cercaan terhadap mereka yang memutlakkan terhadap diri-diri mereka dalam mengumpulkan harta benda yang kharom dan usaha-usaha yang kharom dari riba, suap, kedustaan, tipuan dalam jual beli dan ucapan-ucapan, dan menguasai atas harta benda orang lain dengan mendebat dengan cara yang kotor dan sumpah palsu, dan persaksian yang palsu.
Dalam hal tersebut merupakan sebesar-besar cercaan terhadap orang-orang yang makan makanan yang kharom dan minum minuman yang kharom dari khomer, narkotika dan lainnya atau rokok, memngunyah qhot (daun semacam ganja). Mereka memakan segala yang  khobitsah  tersebut yang merusak akal dan otak, serta membuat sakit jasad dan membunuh kejantanan, dan menjerumuskan kepada kehinaan dan menyeret ke perbuatan fakhisah dan perbuatan kharom, apakah yang demikian itu akan dikabulkan doanya?
Bagaimana jiwa bisa tenang dengan praktek ketaatan sedangkan tubuhnya ditumbuhkan dari hal yang kharom?
Bagaimana seseorang jiwa menjadi orang-orang yang sholeh sedangkan jiwa tersebut ditumbuhkan dari hal yang kharom?
Maka bertakwalah kamu sekalian kepada Alloh Ta'aala wahai hamba-hamba Alloh, dan harus Anda sekalian mencukupkan dengan hal yang Alloh halalkan pada Anda sekalian dari membutuhkan terhadap hal-hal yang Alloh kharomkan pada kalian, dan di dalam hal khalal itu adalah kecukupan dari membutuhkan hal yang kharom, firman Alloh Ta'aala:
واجتنبوا قول الزور
Artinya: "dan jauhilah perkataan dusta". 
(Al Hajj: 30).

** Dan jauhilah ucapan-ucapan yang khobits seperti kedustaan, ghibah, namimah, cercaan, dan persaksian palsu, sumpah dusta dan fajir dan janganlah kalian mengucapkan ucapan-ucapan tersebut dan janganlah mendengarkan kata-kata tersebut agar kalian menjadi orang-orang yang sebagaimana Alloh katakan pada mereka:
وإذا سمعوا اللغو أعرضوا عنه وقالوا لنا أعمالنا ولكم أعمالكم سلام عليكم لا نبتغي الجاهلين
Artinya: "Dan ketika mereka mendengar kata yang tidak bermanfaat, mereka berpaling dan mereka berkata:" Bagi Kami amal-amal Kami dan bagimu amal-amalmu, Kesejahteraan atas dirimu, Kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil ". 
(Al Qoshosh : 55)
Takkan sama dan tidak akan pernah sama antara kebaikan dan kejelekan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[AUDIO]: Nilai Sebuah Keikhlasan

Rekaman –  AUDIO KAJIAN  Kajian Islam Ilmiyyah Tanjung Priok  Ahad, 03 Rabi’ul Awwal 1440H / 11 November 2018M   Masjid Raya al-H...