Suami “Keren” Siapa Yang Punya …?!



>>>Suami "Keren" siapa yang punya ya ... ???<<<

Siapa istri yang tidak menginginkan punya suami “keren” yaitu suami yang berusaha selalu berpenampilan baik, menjaga kebersihan tubuh dan berpenampilan rapi dihadapan istrinya. Saya kira keumumam istri menginginkan hal yang demikian.  Sebagaimana suami menginginkan istrinya tampil cantik lagi mempesona. Begitupun istri menginginkan suaminya berpenampilan baik, bersih dan rapi dihadapan istrinya. Namun sangat di sayangkan banyak suami yang menganggap sepele tampil “keren” dihadapan istrinya, tidak perduli dengan penampilannya. Tidak mau dandan untuk istrinya. Padahal Allah Subhaanahu wata’aala

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالمَعْرُوفِ

“dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (Qs. Al-Baqarah : 228)
Berkata Ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat diatas : “Sungguh aku senang berdandan untuk istri, sebagaimana aku senang bila istri berdandan untukku.” (Silahkan Lihat Tafsir Ibnu Katsir pada ayat diatas)
Penampilan yang baik akan membuat hati seseorang istri tetap cenderung padanya. Dan menjadi sebab tetap berseminya cinta dan kebahagian dalam rumah tangga. Maka dari itu perkara berpenampilan yang baik dihadapan istrinya bukan perkara yang sepele. Di bawah ini hal-hal yang perlu dilakukan seorang suami untuk berpenampilan baik atau berdandan dihadapan istrinya.
1. Melakukan sunnah-sunnah fitrah
Termasuk perkara yang fitrah adalah menipiskan kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak, ketika seorang suami  menjaga hal ini tentu seorang yang dekat dengannya yaitu istrinya akan merasa nyaman dengan suaminya. Berbeda jika suaminya tidak memperhatikan perkara ini, bisa menjadi sebab seorang istri merasa tidak nyaman. Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda :

خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ – الْخِتَانُ وَالاِسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ

“Lima hal termasuk fitrah, khitan (sunnat), mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan  menipiskan kumis,.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Memperhatikan kebersihan badan dan pakaian serta kerapihan dirinya
Siapa istri yang tidak senang suaminya berpenampilan baik, bersih dan rapih.  Sehingga menjadi sebab hati cenderung padanya. Menjadi sebab tetapnya cinta diantara mereka berdua.
Di riwayatkan oleh Umar bin Khatab dimana beliau menuturkan “Suatu hari kami bersama dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang menghadap kepada kami, seseorang yang berpakaian sangat putih, sangat hitam rambutnya, yang tidak nampak tanda-tanda habis safar (seperti berdebu dll -ed), dan tidak ada seorangpun dari kami yang mengenalnya, sampai duduk mengahadap kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam…” (HR. Muslim) lihatlah bagaimana malaikat jibril yang merubah bentuknya manjadi manusia dengan penampilan sebaik-baik penampilan ketika hendak menemui Rasulullah shallalla’laihi wasallam.
3. Memperhatikan kebersihan gigi dan bau mulutnya
Lihatlah bagaimana Rasulullah shllallahu ‘alaihi wasallam sebelum masuk rumah dan menemui istrinya beliau bersiwak terlebih dahulu. Sebagaimana dalam sebuah hadits

عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ قُلْتُ بِأَىِّ شَىْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ قَالَتْ بِالسِّوَاكِ

Dari Miqdam bin Syuraih, dari bapaknya, ia berkata : Aku bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha, dengan perbuatan apa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memulai apabila hendak masuk rumah?” (Aisyah) menjawab : “bersiwak” (HR. Muslim).
4. Memakai wangi-wangian dan memperhatikan bau badannya
Diantara kebagusan penampilan seseorang adalah memakai minyak wangi. Tentang hal ini Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda :

حبب إلي من الدنيا النساء والطيب وجعل قرة عيني في الصلاة

“Dijadikan kepadaku kesukaan dari dunia, wanita, minyak wangi  dan dijadikan shalat menjadi penyejuk pandanganku.” (HR. Ahmad An-Nasa’i dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ رَيْحَانٌ فَلاَ يَرُدُّهُ فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمِلِ طَيِّبُ الرِّيحِ

“Barangsiapa yang ditawari harum-haruman maka janganlah ia menolaknya, karena sesungguhnya harum-haruman ringan dibawa lagi pula harum baunya.” (HR. Muslim)
Hendaklah setiap suami memperhatikan penampilannya dihadapan istrinya. Hendaklah ia berdandan untuk istrinya sehingga menjadi sebab kesenangan dan kebahagian istrinya. Sungguh indah perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, ketika beliau berkata: “Sungguh aku senang berdandan untuk istriku, sebagaimana aku senang bila istri berdandan untukku.” Saya kira tidak ada istri yang tidak menginginkan punya suami “keren”, yang berpenampilan baik, bersih dan rapih dihadapannya.
Oleh Abu Ibrahim ‘Abdullah Al-Jakarty
Sumber : www.nikahmudayuk.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[AUDIO]: Nilai Sebuah Keikhlasan

Rekaman –  AUDIO KAJIAN  Kajian Islam Ilmiyyah Tanjung Priok  Ahad, 03 Rabi’ul Awwal 1440H / 11 November 2018M   Masjid Raya al-H...